Pagi
yang cerah, tak seperti biasanya kurasakan udara pagi ini begitu berbeda ketika
kubuka mataku dari bangun tidurku. Bisa jadi karena pagi ini aku tak perlu
cepat-cepat berangkat ke kampus, bersibuk ria dengan tugas-tugas dari dosen.
Aku bisa saja hari ini pulang ke kampung untuk liburan, tapi entahlah firasatku
bilang minggu ini aku tak boleh pulang. Belum ada rencana apapun yang aku
siapin untuk hari ini. Di pikiranku, hari ini sepertinya lebih baik aku istirahat
saja dari kesibukan-kesibukan kampus dan organisasi.
Kusegarkan pikiranku dengan memilih
channel TV yang menarik. Acara musik, kuharap dapat membantuku untuk
refreshing. Kunikmati alunan lagu demi lagu dan sesekali aku tersenyum
menyaksikan kekocakan para pembawa acaranya. Sekian lama memandangi potongan
demi potongan acara TV, perasaan bosan mulai menghampiriku. Di kontrakan hanya sendiri,
sedangkan teman-temanku berada dalam kegiatannya masing-masing di kampus.
Kuputuskan untuk pergi ke tempat yang merupakan salah satu tempatku untuk
belajar berorganisasi. Kutancap gas motorku menuju rumah keduaku ini, berharap
disana ada teman-teman yang selama ini selalu ada untukku, membimbingku seperti
keluarga.
Tak perlu waktu lama untuk
mencapainya, kubelokkan motorku menuju halaman bangunan ini. Yacchhhh…. Sepi,
keadaan yang tak kuharapkan sebenarnya. Dengan gontai kulangkahkan kakiku, kuSMS
mereka untuk datang sambil kucoba untuk bersihkan tempat itu. Sampah-sampah
yang kami tinggalkan kemarin malam sepertinya. Hingga akhirnya halaman sedikit
tersenyum, tak satupun dari mereka yang kunjung datang dengan alasan mereka
masing-masing.
Kurebahkan tubuhku di atas balai warung di tempat ini. Warung yang selama ini telah menemaniku. Sederhana memang, tapi cukup membantu bagiku yang sistem keuangannya di bawah rata-rata. Kubuka laptopku mencoba untuk membuat tugas yang kebetulan ditugaskan untuk membuat sebuah cerpen. Kubuka program aplikasi untuk mengarang, sekian lama kupandangi monitor dan tak satupun ide lewat di benakku. Lengkap sudah hari ini, selama 1 jam kubuang waktuku hanya untuk menulis sebuah kata ataupun sederatan kalimat yang pada akhirnya berakhir di tombol Ctrl+ A, Delete. Semangatku mulai padam, bagaikan burung yang tak bisa terbang karena kedua sayapku telah patah. Kumenerawang jauh berharap akan ada ide yang tiba-tiba nyasar. Kucoba mencari-cari sekelumit kisahku (siapa tau ada yang menarik… heee…). Banyak sebenarnya, tapi sepertinya tak menarik bagi orang lain.
Aku sedang mencari banyak hal, aku ingin menjadi lebih dan aku juga ingin
punya banyak hal. Ingin sukses, ingin punya uang saku lebih, ingin beli motor
baru, dan banyak hal yang ingin aku punya dan cari (kalau dilist mungkin cerpen
ini tak akan berakhir). Begitu pula orang lain termasuk pegawai dan majikan
warung ini. Semua sedang mencari, mencari kesuksesan, mencari pasangan hidup, .
Tak sedikit orang pindah kuliah, putus dan berganti pasangan. Sebenarnya apa
yang dicari? Apakah dengan berganti, berpindah, dan mencari-cari kita akan
bahagia? Apakah yang kita punya sekarang belum baik?
Pertanyaan terakhir tiba-tiba muncul, apakah yang kita punya sekarang
belum baik? Merenung sejenak, kutanya dalam hati apakah yang aku punya sekarang
belum baik? Kuingat-ingat apa yang kupunya sekarang, aku yang miskin ini bisa
kuliah dengan beasiswa, bisa makan dengan baik, tinggal di kontrakan yang
lumayan bagus, danaku yang sederhana ini punya banyak teman dan keluarga.
Apalagi yang aku harus cari, apakah sekarang aku tak bahagia? Jawabannya memang
banyak yang masih perlu aku cari dan miliki, tapi dengan hidupku yang sekarang
aku sudah bahagia.
Iya… aku bahagia dengan apa yang aku miliki sekarang. Dan aku akan terus
mencari dan berusaha menjadi lebih baik. Namun, dalam pencarian ini aku tentu
akan mensyukuri apa yang aku miliki sekarang. Sembari mencari dan berusaha, kan
kujalani hidupku sekarang apa adanya. Tanpa sadar, dengan menjalani hidupku
sekarang apa adanya tugas cerpen ini terselesaikan. Apa yang selanjutnya harus
aku cari? Mari jalani saja…^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar