Selasa, 24 Juni 2014

Parafrase puisi "Doa"

DOA
kepada pemeluk teguh


Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Dia memiliki rasa ketuhanan yang sangat mendalam meski dalam keadaan bagaimanapun Dia tidak berpaling atau tidak mungkin melupakan Tuhan, hal itu menunjukkan bahwa Dia adalah seorang yang sangat setia pada Tuhan.


Tuhanlah yang selalu memberi petunjuk dan menyinari jalan hidupnya , bagaikan cahaya lilin kegelapan.

Dihadapan Tuhan Dia bukan apa - apa, Dia tidak berarti , Dia kecil dan kekecilannya sebagai bukti itulah bahwa Tuhan adalah segala - galanya baginya. Dan hanya kepadanya Dia mengadu dan tidak sia - sia.
Bagaimanapun kelak Dia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kepada Tuhan, Bila Tuhan memanggilnya. 
a) Tema
Puisi ' Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.
     Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.
Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan SangPencipta.  

Kata-kata lain yang mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.
 Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.

Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.
Perhatikan kutipan larik berikut :

(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
(2) Aku hilang bentuk remuk
(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.
Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.

b) Nada dan Suasana

Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.
Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.

c) Perasaan

Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.

d) Amanat

Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di Pintu-Mu Aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar